Sabtu, 07 Mei 2016

Menjawab Takdir (PART I)


        Ini tulisan pertamaku dan sebenarnya saya pengen nulis tentang dunia usaha…,tapi tak apalah anggap saja ini sebagai pengantar seperti makanan pembuka yang ringan sebelum menyantap hidangan utama….,

Satu yang ingin saya share saat ini adalah mengenai hubungan dua insan manusia yang berbeda jenis, hubungan ini cukup komplek dan rumit serta merupakan salah satu kebutuhan biologis manusia. Hubungan ini terjadi pada setiap manusia yang ditakdirkan untuk berpasangan dan sering kali hubungan ini terjadi dengan alasan utama yaitu sebuah kata “cinta”. Di jaman yang modern sekarang ini anak-anak, remaja dan dewasa banyak disibukan dengan kata yang satu ini. yang terasa aneh adalah, bagaimana mungkin anak-anak yang harusnya polos, bersih dan masih senang main seakan-akan mengerti kata yang satu ini?
Cinta?apa itu cinta? Agak tabu memang bila saya seorang cowok mencoba menjelaskan tentang hal ini, harusnya saya kan bersikap maskulin,hehe…,tapi sayangnya saya sudah terjebak dan tertarik pada masalah yang satu ini jadi tak apalah rasanya bila sedikit mengupas hal ini dengan versi saya sendiri.
“Cinta adalah anugerah sang kuasa yang terdapat pada dua insan yang berbeda” (dewa 19 J)
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang (Anonim)
Ya dalam sebuah pasangan itu dibenarkan, tapi jangan lupa bahwa cinta itu ada antara orang tua kepada anak, guru kepada murid, kita kepada saudara, bahkan manusia kepada binatang (ex: pecinta kucing, pecinta alam,dll…). Berdasarkan uraian saya tersebut tak salah kiranya bila saya mendefinisikan:
“Cinta adalah perwujudan kasih sayang antara manusia kepada sesama makhluk hidup, yang melibatkan perasaan dan terwujud dalam sebuah sikap atau tindakan.”
Sehingga cinta dalam diri pasangan adalah hasil dari akumulasi perasaan yang terwujud dalam kasih sayang sesama pasangan. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah: Apakah hal ini benar….??? Ya harusnya ini benar, tapi yang terjadi jaman sekarang bukanlah demikian,hehe…,tragis memang tapi demikianlah yang terjadi, kenapa saya bilang demikian, dapat anda liat berapa banyak kasus perceraian sekarang ini, berapa banyak pasangan yang terjadi karena cinta dan akhirnya harus berpisah karena tersakiti, ini memang mungkin terjadi untuk menyakiti pasangan karena rasa kasih yang sangat besar terhadap pasangan sehingga menggorbankan diri untuk dibenci pasangan dengan tujuan pasangan memperoleh hidup yang lebih baik. Yang paling membuat miris sekarang adalah banyak sekali pasangan remaja yang beralasan dengan kata ini mereka melakukan prilaku menyimpang, seperti seks diluar nikah, inilah yang terjadi sekarang ini, dan mau tidak mau pihak wanita yang dirugikan ketika hubungan yang mereka katakana atas dasar cinta ini harus berakhir. Lalu setelah itu si wanita biasa akan timbul rasa phobia untuk menjalin hubungan kembali atau mungkin si wanita kehilangan kendali diri dan semakin dalam masuk jurang kemaksiatan.
Yahh….,saya tidak tau apa pendapat saya benar atau tidak, tapi marilah setidaknya kita merenung sesaat. Bila cinta adalah kasih sayang harusnya kita saling menjaga dengan pasangan kita masing-masing, baik secara jiwa dan perasaan. Lalu apa cinta sekarang ini? saat ini kebanyakan landasan remaja dalam hubungan intim mereka adalah rasa suka yang berlebihan terhadap lawan jenis dan terpengaruh oleh bumbu-bumbu nafsu, serta ketidakmampuan mengendalikan perasaan.
Rasa suka dan cinta sebenarnya adalah dua hal yang berbeda, kita bisa suka terhadap apa saja, tetapi kita tidak dapat cinta terhadap segala hal, kita mungkin suka sama semua orang di kelas atau kantor kita, tetapi akan menjadi tidak logis bila kita cinta dengan mereka semua.
Rasa suka terhadap lawan jenis disebabkan oleh dua hal, yang pertama adalah sex appeal, sedang yang kedua adalah pheromone.
Sex appeal menurut dr. ryan thamrin yang saya baca di halaman majalah femina.com adalah daya tarik atau kemampuan seseorang untuk membangkitkan sisi erotis pada indra lawan jenisnya. Sifat ini sangat subyektif, bisa berasal dari fisik, kepribadian, bahasa tubuh, atau bahkan gabungan ketiganya. Sedangkan pheromone (hormone pemikat) adalah zat yang dikeluarkan secara alamiah oleh tubuh pada masa subur, dan disebarkan melalui udara untuk menarik lawan jenis dari spesies yang sama.
Menurut saya dua faktor diatas yang menimbulkan perasaan suka kita pada lawan jenis, dan saya rasa sampai tahap tersebutlah para remaja menjalin hubungan. Kedua faktor tersebut masuk kedalam diri remaja dan menimbulkan sensasi dan perasaan ingin memiliki yang mereka sebut dengan kata cinta. Pertanyaannya sekarang benarkah itu juga cinta? Ya itu benar, itu merupakan gejala awal yang dapat menimbulkan perasaan cinta terhadap pasangan. Tapi jika Cuma sampai tahap ini saja maka perasaan ini akan kandas di tengah jalan dan inilah yang dialami oleh sebagian orang. Penyebab kandasnya perasaan ini adalah daya tarik sex (sex appeal) pada manusia akan menurun seiring bertambah tuanya usia, selain itu kemampuan manusia untuk menghasilkan hormone pheromone juga akan menurun.
Maka untuk memahami bagaimana cinta, seharusnya diimbangi dengan kemampuan filter yang baik yaitu melalui logika atau pikiran. rasa suka/ ketertarikan terhadap lawan jenis yang ditimbulkan oleh sex appeal dan pheromone cenderung mengambil alih perasaan dan mengabaikan fungsi otak sebagai pusat berpikir manusia, itulah yang terjadi pada diri para remaja, oleh karena itu cinta yang murni harus diimbangi logika dengan pemikiran yang bijak, seperti apakah kita akan menjalani hidup dengan pasangan kita, apa yang membuat kita cinta pada pasangan kita, dan bayangkan ketika dia menua apakah anda masih bisa mencintainya, tentu saat itu fisiknya sudah tidak bagus lagi, sehingga anda harus benar-benar menemukan alasan yang kuat untuk itu,karena bila tidak menurut saya anda tidak usah meneruskan hubungan karena sejatinya cinta tidak pernah luntur oleh waktu dan perasaan cinta tanpa logika atau pemikiran yang bijak cenderung hanya berlangsung sesaat dan beralaskan nafsu.


Nb: maaf bila ada salah kata dan penulisan

....bersambung Part II….